Saturday, November 7, 2009

Belajar dari LOG program flasher UFS

Dengan menggunakan UFS kita juga dapat mengetahui kerusakan hardware pada ponsel BB5, dengan cara membaca LOG yang ditampilkan pada program UFS.

Berikut ini ada beberapa tampilan LOG,  saya mencoba sendiri dengan menggunakan ponsel N70..


N70 Mati Total


N70 Mati Total ke-1


1ST BOOT : C0,0C [Rm-84]
OMAP ID : 17100701
OMAP MODE : 00
OMAP PBID : 9D96F399FD6214CB7E24DB8E4BD884ACB7761C90
OMAP HASH : 2C05369F57CC3C4CF9E783E83D9B512B
OMAP ROID : AB5E4ADB27A06946
RAPx ID : 000000010000022600010006000C192101002200
EM 1 ID : 00000232
EM 2 ID : 00000353
RAPx PBID : 02B001019C7C5A5142281C8BA86E61E45092D9F3
RAPx MODE : 00
RAPx HASH : E9EFF4BFAA5393217CA6B17755FC3E14
RAPx ROID : F28A211FCEA7B19D
CMT 1ST Boot OK
CMT 2ND Bt: RAP3Gv2_2nd.fg, Ver: 1.14.5
CMT UNKID : 32 0200000001C300
CMT 2ND Boot OK
CMT ALGO : RAP3Gv3_algo_fps8.fg, Ver: 1.12.5
Check Product, Use newer Flash Update Pack
00000000: 02 00 00 00 00 D1 72 ......r
ERR: CMT ALG Boot CERT MISM
Rebooting Mobile

> Kerusakan bisa disebabkan karena jalur VPP ke IC Flash NOR putus, coba cek jalurnya terlebih dulu


N70 Mati Total ke-2

1st BOOT : C0,0C [Rm-84]
HELEN ID : 17100701
HELEN MODE: 00
HELEN PBID: 55EF7AF2166658B2C24A3C1EFAAF5242CD8D64C2
HELEN HASH: 2C05369F57CC3C4CF9E783E83D9B512B
HELEN ROID: AB5E4ADB27A06946
RAPx ID : 000000010000022600010006000C192101002200
EM 1 ID : 00000232
EM 2 ID : 00000341
RAPx PBID : 0830010DD8B84F5796DF740E51C369ACD95EA7DC
RAPx MODE : 00
RAPx HASH : E9EFF4BFAA5393217CA6B17755FC3E14
RAPx ROID : F28A211FCEA7B19D
CMT 1st Boot Ok
CMT 2nd Bt: RAP3Gv2_2nd.fg, Ver: 1.9.2
CMT FLID0 : 00010002-00000111, Amd No Name
CMT FLCNT : 000000000000000000000000000000000000
CMT 2nd Boot OK
CMT ALGO : RAP3Gv3_algo.fg, Ver: 1.9.3
00000000: 02 00 00 00 00 F1 72 ......r
ERR: CMT Alg Boot Alg Bodr:
Rebooting Mobile

> Sepertinya kasus ini hampir sama dengan yang pertama, akan tetapi jika diteliti maka dapat diketahui IC Flash terdeteksi NO NAME (lihat log)

> Ini terjadi akibat ponsel pernah jatuh ,rebal ulang kaki IC _normal

> Secara teori, NO NAME bisa juga krn kerusakan Flash ..


Product Selection Missmatch

1ST BOOT : C0,07 [Rm-84]
RAPx ID : 000000010000022600010006010C192101003000
EM 1 ID : 00000232
EM 2 ID : 00000353
RAPx PBID : 0C5001097EA20154DD0D85DB30E07C60899DE47C
RAPx MODE : 00
RAPx HASH : BAF3A9C3DBFA8454937DB77F2B8852B1
RAPx ROID : 273F6D55DFAAF68F
CMT 1ST Boot OK
Rebooting Mobile

>Kasus ini dapat terjadi tidak hanya pada ponsel mati tapi bisa juga pada ponsel normal

>Ini diakibatkan dari Bug dalam autodetect product, selain RM-1 6630

>Solusinya gunakan system manual


N70 Mati Total ke-3

1ST BOOT : C0,0C [Rm-84]
OMAP ID : 17100701
OMAP MODE : 00
OMAP PBID : 3271B4D0A1BC32C77C013C5ADF9DC1AA8453F6F1
OMAP HASH : 2C05369F57CC3C4CF9E783E83D9B512B
OMAP ROID : AB5E4ADB27A06946
RAPx ID : 000000010000022600010006000C192101002200
EM 1 ID : 00000232
EM 2 ID : 00000353
RAPx PBID : 1430001828E158517138EDE08E11E9D32C6AF6E6
RAPx MODE : 00
RAPx HASH : E9EFF4BFAA5393217CA6B17755FC3E14
RAPx ROID : F28A211FCEA7B19D
CMT 1ST Boot OK
CMT 2ND Bt: RAP3Gv2_2nd.fg, Ver: 1.21.0
CMT FLID0 : 00EC2250-00000121, Sam K8S6415ETB
CMT FLCNT : 00000000000000000000000000000000000000
CMT MCID0 : FFFF0000-00000000
CMT 2ND Boot OK
CMT ALGO : RAP3Gv3_algo.fg, Ver: 1.31.0
CMT VPP : Internal
CMT ALG Boot OK
APE 2ND Bt: helen3_2nd.fg, Ver: 1.35.0
00000090: 00 00 ..
ERR: APE 2ND Boot FLB1_MSG_C2: APE 2ND CONF:
Rebooting Mobile

> Lokasi kerusakan di area OMAP , NAND dan sekitarnya.
READMORE - Belajar dari LOG program flasher UFS

Thursday, November 5, 2009

Sistem Kerja Ponsel (2)

Ini masih ada kaitannya dengan artikel yang sebelumnya tentang sistem kerja ponsel, sengaja saya lanjutkan disini karena saya rasa terlalu panjang pemahamannya tentang sistem transmisi ini...


Transmisi data informasi

Pada dasarnya system transmisi pada system komunikasi terdapat dua system, bagian penerimaan (receiver) yang berfungsi sebagai penerimaan data informasi suara ataupun data alfanumerik dan grafik dari base station kepada handphone. Sedangkan bagian pemancaran (transmitter) berfungsi sebagai pengiriman data informasi suara ataupun data alfanumerik, grafik dan proses registrasi jaringan.

Proses registrasi jaringan

1. Inisialisasi
Pertama kali ponsel anda melakukan proses pemanggilan disebut dengan inisialisasi. Hal ini terjadi saat anda pertama kali mengaktifkan ponsel anda. Anda akan mendapatkan koneksi dari sell site terdekekat, kemudian jaringan seluler akan melakukan pemeriksaan account atau keanggotaan anda masih aktif atau tidak, maka panggilan anda akan diproses lebih lanjut.

2. Pemeriksaan daftar frekuensi
Ponsel anda akan melakukan pemeriksaan daftar frekuensi yang ada di SIM anda. Pemeriksaan meliputi kualitas aliran frekuensi carrie, kemudian mencari Broadcash Control Channel atau BCCH. Setiap BCCH akan mentransmisikan penanda data yang unik, membedan antara AMPS dan GSM. Di system AMPS menggunakan system frekuensi radio yang terdedikasi pada setiap sel, sedangkan pada GSM semua frekuensi dapat membawa informasi, akan tetapi yang lebih penting adalah channel yang digunakan untuk aliran datanya bukan radio frekuensinya

3. Identifikasi informasi
Base station atau Broadcash Control Center akan melanjutkan pengiriman untuk melakukan identifikasi informasi tentang sell site. Identitas jaringan tersebut adalah Carreier wireless itu sendiri, kode area lokasi saat itu, dan frekuensi yag digunakan, serta informasi tentang sel sekitarnya. Kesemua informasi tersebut digunakan untuk mengetahui apakah ponsel anda sedang aktif dan membutuhkan pelayanan. BCCH adalah bukan merupakan frekuensi radio yang didedicated. BBCH akan menggunakan channel yang akan membawa informasi dalam bentuk bit pada semua frekuensi didalam sebuah sel.

4. Pemeriksaan Broadcash Control Control Channel
Frekuensi radio ponsel akan melakukan pemeriksaan bradcash control channel, dimana ponsel anda akan mengirimkan sinyal untuk memeriksa apakah sinyal tersebut masih di dalam jangkauan. Ponsel akan melakukan scanning seperti radio keseluruh daftar frekuensi BCCH satu-persatu serta memeriksa penerimaan sinyal. Pengukuran akan dilakukan pada setiap level channel. Cell site akan mengirimkan sinyal kuat ke ponsel anda. Sementara itu di broadcash control channel yang merupakan mobile monitor melakukan data stream dari ase station yang disebut frekuensi control burs atau frequency control channel burs (FCCB). Sinyal ponsel mobile anda akan melakukan sinkronisasi dengan system selular dengan sarana koneksi wireless. Setelah ponsel anda dengan base station telah berkomunikasi, maka semuanya siap digunakan.


Pemancaran data informasi

1. Pengolahan signal data suara, grafik, alfanumerik.
Disaat pengguna handphone sedang melakukan komunikasi, maka gelombang sinyal suara yang dihasilkan dari pengguna ponsel akan merambat di udara. Gelobang signal suara tersebut akan di terima oleh microphone untuk dirubah menjadi gelombang elektromagnetik. Dan akan dilanjutkan kepada bagian audio processor untuk dikuatkan dan diproses.
Jika pengguna handphone melakukan sms, maka perintah yang di ketik oleh pengguna handphone kepada keyboard akan di proses oleh CPU (Central Proccesor Unit)

2. Perubahan signal digital menjadi signal analog (D/A Converter)
Pada bagian ini signal data informasi akan dikonversikan menjadi berbentuk signal analog. Sebab pada bagian RF masih menggunakan signal berbentuk analog sedangkan pada bagian processor utama karakternya berbentuk digital. Hal ini perlu adanya penyesuaian antara dua karakter yang berbeda agar dapat saling berhubungan.
Selanjutnya signal data informasi yang telah di konversikan akan dilanjutkan kepada bagian RF.

3. Pencampuran signal data dengan signal pembawa.
Signal data informasi akan dikirim kepada base station, tentunya harus ada yang membawa signal data informasi tersebut. Oleh karena itu signal data informasi akan dicampur dengan signal pembawa oleh RF processor. Signal pembawa pada teknologi GSM mempunyai kisaran frekuensi 900-1900 MHz, gelombang ini awalnya dihasilkan oleh VCO, dimana VCO akan menghasilkan gelombang sebesar 3420-3840 MHz yang selanjutnya akan di olah oleh RF processor.
Setelah signal data informasi sudah dicampur dengan signal pembawa maka akan dilanjutkan kepada bagian penguatan.sistem ini dinamakan dengan Modulasi.

4. Penguatan akhir
Signal data informasi yang sudah dicampur dengan signal pembawa akan diterima oleh base station, sedangkan jarak handphone kepada base station cukup jauh. Maka signal tersebut harus betul-betul kuat agar dapat di terima oleh base station. Maka signal tersebut harus diperkuat oleh PA Power Amplyfier. Bila penguatan akhir pada bagian pengiriman tidak berfungsi dengan baik maka ponsel tidak akan bisa meregistrasikan jaringan kepada operator, hal ini di sebabkan karena base station tidak dapat menerima signal data informasi dari handphone.

5. Pembagian jalur Transmisi
Setelah dikuatkan maka signal akan dilanjutkan kepada antenna switch untuk di hubungkan kepada antenna. Antenna switch dapat di analogikan seperti bandara, dimana pada bagian transmisi data informasi pada handphone terdapat dua jalur, yaitu penerimaan dan pemancaran. Maka tanpa adanya antenna switch signal yang di terima dengan signal yang akan dipancarkan akan saling bertabrakan, karena pada teknologi GSM hanya ada terdapat satu jalur yang sebut dengan system TDMA.

6. Pemancaran ke base station
Signal selanjutnya akan dipancarkan melalui antenna kepada base station. Antenna akan menetukan hasil dari pemancaran, maka lemah atau kuatnya signal tergantung dari kualitas antennanya.


Penerimaan data informasi

1. Penerimaan data dari base station
Signal informasi yang dipancarkan base station akan diterima terlebih dahulu oleh antenna handphone. Dan selanjutnya akan di teruskan kepada antenna switch untuk di teruskan kepada LNA.

2. Pembagian jalur transmisi
Agar signal pemancaran dengan signal penerimaan tidak bertabrakan, maka akan dibagi terlebih dahulu transmisi signalnya oleh antenna switch.

3. Penguatan awal
Agar signal dapat diterima dengan baik oleh bagian RF, signal yang dipancarkan oleh base station akan dikuatkan terlebih dahulu oleh LNA (Low Noise Amplyfier). LNA bukan saja difungsikan sebagai penguatan saja, tetapi dapat di fungsikan sebagai pemotong noise (desah).

4. Pemisahan signal pembawa dengan signal informasi
Signal yang dihasilkan oleh LNA masih tercampur dengan signal pembawa, agar dapat diproses oleh bagian DSP (Digital signal proccersor) maka signal data informasi harus dipisahkan terlebih dahulu oleh RF processor. System ini dinamakan dengan Demodulasi.

5. perubahan signal analog menjadi signal digital (D/A Converter).
Pada bagian ini signal data informasi akan dikonversikan menjadi berbentuk signal digital. Sebab pada bagian RF masih menggunakan signal berbentuk analog sedangkan pada bagian processor utama karakternya berbentuk digital. Hal ini perlu adanya penyesuaian antara dua karakter yang berbeda agar dapat saling berhubungan.
Selanjutnya signal data informasi yang telah di konversikan akan dilanjutkan kepada bagian processor utama (CPU). Bila signal data informasi tersubut adalah suara maka akan dilanjutkan kepada audio amplifier.

6. Penguatan akhir pada signal suara
Bila signal data informasi tersebut data suara, maka akan dikuatkan terlabih dahulu oleh audio amplifier sebelum dilanjutkan kepada speakers. Signal audio tersebut akan dirubah menjadi gelombang elektromagnetik, selanjutnya akan di hubungkan kepada speakers agar signal elektromagnetik tersebut menjadi signal suara yang merambat diudara agar dapat di dengar oleh telinga manusia.


Semoga mudah dipahami



READMORE - Sistem Kerja Ponsel (2)

Sistem Kerja Ponsel

Sebelum anda melangkah lebih jauh tentang mereparasi handphone, tentunya kita harus memahami dulu prinsip kerja handphone agar dapat mempermudah proses analisa kerusakan pada ponsel.

Pada kesempatan ini saya akan membahas secara garis besar dan secara umum tentang sistem kerja ponsel, karena perkembangan teknologi selular saat ini akan selalu berubah sesuai dengan perkembangannya.


Pusat pengolahan perintah input/output.

Perintah input
Setiap anda melakukan perintah kepada ponsel, misalkan mengetik sms, memainkan game, merubah pengaturan ponsel, merekam suara, foto, dan lain-lain. Semua perintah diatas merupakan suatu perintah dari pengguna ponsel kepada ponsel, dimana perintah tersebut bisa melewati alat seperti: keypad, kamera, infra red, Bluetooth. Semua perintah input tersebut akan diterima oleh CPU, kemudian CPU akan mengolah semua perintah masukan tersebut. CPU dapat memproses semua perintah input berdasarkan data operating system yang terdapat pada IC flash. IC flash akan menyimpan data input tersebut bila diperintahkan oleh CPU, Sedangkan IC RAM akan menerima data dari CPU untuk sementara.

Perintah Output
CPU akan memberikan terusan perintah dari perintah input, perintah dari CPU sangat universal pada keseluruhan system navigasi handphone misalkan: memberikan perintah untuk menampilkan informasi grafik pada LCD, memberikan perintah kepada UI (vibrator, buzzer, led), memberikan perintah kepada power supply untuk meretribusikan tegangan, dan lain-lain.


Power Supply

Power up/down (On/Off)
Proses untuk menghidupkan ponsel tidak sama dengan rangkaian elektronik biasa seperti TV radio dll. Pada system handphone hampir sama dengan computer, dimana proses menghidupkan ataupun mematikan tidak dengan cara melepaskan hubungan daya kepada power supply. Pada system computer sebenarnya bila diberikan daya, system tersebut berfungsi hanya saja dalam keadaan nonaktif, bila di analogikan kepada manusia dalam keadaan tertidur, dimana system tersebut akan siap diberi perintah kapanpun untuk mengaktifkan semua system. Oleh karna itu bila handphone telah di pasangkan battery maka tegangan battery akan langsung masuk kepada IC power Supply, disaat bersamaan IC power supply akan memberikan tegangan kepada bagian processor. rangkaian SW On/Off handphone dapat anda lihat pada gambar diawah ini.

Distribusi tegangan
Rangkaian pada handphone terdapat banyak subsistemnya, yang mana setiap sub system mempunyai kebutuhan supply tegangan yang berbeda-beda dan pada setiap system akan diberikan tegangan bila disaat diperlukan. Daya pada handphone pertama diberikan oleh battery, tegangan dari battrey akan dilanjutkan kepada IC power supply, oleh IC power supplylah semua supply tegangan akan diberikan tergantung kebutuhannya.

Pengisian battery
Proses pengisian battery pada handphone sangat teliti sekali, dimana system pengisian akan diatur secara komputerisasi. Tegangan battery akan di diteksi oleh IC power supply dan CPU, bila battery dalam keadaan penuh maka handphone akan menolak pengisian dari trafo charger. System pengisian ini diproses oleh IC charging.

Bila ini sudah dipahami silahkan lanjut di sistem kerja ponsel (2)



READMORE - Sistem Kerja Ponsel

Monday, November 2, 2009

Setting GPRS, MMS dan WAP Indosat

GPRS Volume Based

OTA Setting
Ketik: GPRS merk_HP Type_HP
Contoh: gprs nokia n70
Kirim ke 3000 (gratis)

Manual Setting
APN: indosatgprs
User : indosat
Pass : indosat
Proxy : 10.19.19.19
Port : 8080
Homepage : http://wap.indosat.com

GPRS Duration Based

OTA Setting
Ketik: durasi merk_HP Type_HP
Contoh: gprs nokia n70
Kirim ke 3000 (gratis)

Manual Setting
APN: indosatgprs
User : indosat@durasi
Pass : indosat@durasi
Proxy : 10.19.19.19
Port : 8080
Homepage : http://wap.indosat.com

MMS

OTA Setting
Ketik: MMS merk_HP Type_HP
Contoh: MMS nokia n70
Kirim ke 3000 (gratis)

Manual Setting
APN: indosatmms
User : indosat
Pass : indosat
Proxy : 10.19.19.19
Port : 8080
Homepage : http://mmsc.indosat.com

Broadband *

OTA Setting
Ketik: 3G merk_HP Type_HP
Contoh: 3G nokia E90
Kirim ke 3000

Manual Setting
APN: indosat3g
User : indosat
Pass : indosat
Proxy : 10.19.19.19
Port : 8080
Homepage : http://wap3g.indosat.com

WAP StarOne

Manual Setting
Proxy: 192.168.50.60
Port: 9401 (WAP 2.0), 9201 (WAP 1.0)
User: wap
Pass: wap
Homepage: http://wap.indosat.com

sumber http://www.indosat.com
READMORE - Setting GPRS, MMS dan WAP Indosat

Sunday, November 1, 2009

Repair BOX AUTH ERROR

Cara repair HWK, BOX_AUTH_ERROR: Cleanup System


Bila terjadi BOX AUTH ERROR pada UFS, berikut solusi yang bisa dilakukan:

1. Cari lalu Hapus file dibawah ini :

c:/windows/system 32/hwkkiller.dll

c:/windows/system 32/ufsloader

c:/windows/system 32/ocx

2. Unplug UFS

3. Uninstall ufs driver

4. Copy-paste driver yang ada di folder c:/program files/sarassoft/ufs driver/ ke dalam folder c:/windows/system 32/


NB: Langkah diatas berguna bagi PC yang pernah terinstal HWK CRACK / TRIAL, dan mengakibatkan Program UFS HWK ORI menjadi BOX AUTH ERROR.
Langkah ini tidak berlaku bagi PC yang belum terinstal HWK CRACK sebelumnya.



Cara Memperbaiki BOX_AUTH_ERROR:32


1. Buka UFS3 Tools, klik connect

2. Pilih fw V2.6 (last)

3. Centang Write Firmware, Write EEPROM, Write 93c46

4. Klik FIx & Update (Jika ada error erasing, ganti kabel usb dengan yang bagus)

5. Upgrade HWK dengan HWK Update Client (Jika saat update client ada error.. biarkan saja.. dan back.. lalu next sekali lagi.. lalu QUIT)

6. Test dctxbb5 terbaru.. dan coba connect.


NB: Jika bisa berjalan, maka box dan hwk akan terkoneksi dengan sempurna, tapi ada tulisan HWK NOT AUTHORIZED, Selanjutnya update client atau gunakan software Twister Activator dan Req 2 Fbi.exe untuk problem ini (auth box error 20-32)

READMORE - Repair BOX AUTH ERROR