Kazakhstan, Pecahan Uni Soviet Penghasil Minyak Incaran Dunia
Jakarta - Republik Kazakhstan merupakan salah satu negara penghasil minyak yang menjadi incaran dunia. Mulai dari China hingga Indonesia melirik negara ini untuk bisa bekerjasama dalam produksi minyak.
Negara pecahan terbesar Uni Soviet (tak termasuk Rusia) ini memiliki populasi hanya 16 juta penduduk. Tahun 2010, Kazakhstan mampu menghasikan 1,61 juta barel minyak per hari.
Dengan masih banyaknya blok minyak yang tersedia, Kazakhstan membuka peluang bagi negara-negara lain untuk eksplorasi. Termasuk Indonesia sendiri yang tengah mengincar produksi minyak tersebut.
Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan kunjungan ke Kazakhstan atas arahan Presiden SBY memang fokus di minyak.
Namun, Hatta menjelaskan bukan sebuah blok ataupun ladang yang belum menghasilkan minyak yang dicari. "Kita ingin langsung kepada kilangnya. Yang sudah menghasilkan minyak untuk diproses," terang Hatta di Astana, Khazakstan, Kamis (24/5/2012).
Hatta menyampaikan terdapat 3 kilang yang mampu menghasilkan 100.000 barel minyak. Hal ini, menurut Hatta bisa dimanfaatkan oleh Indonesia bukan harus mengeksplorasinya terlebih dahulu.
"Pemerintah Khazakstan sudah setuju, dimana MoU sudah dilakukan dan bisa dibilang 80% sudah deal," terang Hatta.
Khazakstan sendiri telah melakukan ekspor minyak ke berbagai negara dengan volume mencapai 1,50 juta barel per harinya di 2009. Sedangkan impor dilakukan sebesar 172.500 barel per hari.
"Minyak sudah 70-80% bisa disepakati, dan teknisnya akan ditangani Pertamina dan mitranya untuk dibahas. Nanti Pertamina bisa melakukan swap minyak di Khazakstan ini atau mengambil sendiri kita punya 100.000 barel untuk kebutuhan sendiri," kata Hatta.
Menurut Hatta, usaha pemerintah RI di Khazakstan ini tidak sia-sia. Pasalnya, selain 'mengambil' minyak milik Khazakstan, RI mampu investasi di negara ini.
"Obat-obatan, pabrik ban sampai nanti makanan yakni mie instan," terangnya.
Negara yang dominan memakai transportasi mobil ini memang memberikan banyak kemudahan bagi negara yang ingin berinvestasi. Bayangkan saja, pajak yang 0% hingga masalah keleluasaan akses data perekonomian akan diberikan cuma-cuma.
Tak ayal negara seperti China gencar sekali berinvestasi di Khazakstan. "China itu sudah masuk investasi obat-obatan. Dan China lagi incar minyak juga," terang Hatta.
Negara yang sudah resmi mendapatkan investment grade ini memiliki banyak keunikan dari segi artistik gedungnya. Masjid-masjid yang tampak sangat megah hingga bangunan berbentuk Piramida sangat megah menghiasi kota pemerintahan di Astana.
Khazakstan memiliki dua kota besar, Astana sebagai pusat pemerintahan dan Almaty sebagai pusat bisnisnya.
Negara yang dipimpin Presiden Nursultan A Nazarbayev ini memiliki 4 musim. Yakni musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
Jakarta - Republik Kazakhstan merupakan salah satu negara penghasil minyak yang menjadi incaran dunia. Mulai dari China hingga Indonesia melirik negara ini untuk bisa bekerjasama dalam produksi minyak.
Negara pecahan terbesar Uni Soviet (tak termasuk Rusia) ini memiliki populasi hanya 16 juta penduduk. Tahun 2010, Kazakhstan mampu menghasikan 1,61 juta barel minyak per hari.
Dengan masih banyaknya blok minyak yang tersedia, Kazakhstan membuka peluang bagi negara-negara lain untuk eksplorasi. Termasuk Indonesia sendiri yang tengah mengincar produksi minyak tersebut.
Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan kunjungan ke Kazakhstan atas arahan Presiden SBY memang fokus di minyak.
Namun, Hatta menjelaskan bukan sebuah blok ataupun ladang yang belum menghasilkan minyak yang dicari. "Kita ingin langsung kepada kilangnya. Yang sudah menghasilkan minyak untuk diproses," terang Hatta di Astana, Khazakstan, Kamis (24/5/2012).
Hatta menyampaikan terdapat 3 kilang yang mampu menghasilkan 100.000 barel minyak. Hal ini, menurut Hatta bisa dimanfaatkan oleh Indonesia bukan harus mengeksplorasinya terlebih dahulu.
"Pemerintah Khazakstan sudah setuju, dimana MoU sudah dilakukan dan bisa dibilang 80% sudah deal," terang Hatta.
Khazakstan sendiri telah melakukan ekspor minyak ke berbagai negara dengan volume mencapai 1,50 juta barel per harinya di 2009. Sedangkan impor dilakukan sebesar 172.500 barel per hari.
"Minyak sudah 70-80% bisa disepakati, dan teknisnya akan ditangani Pertamina dan mitranya untuk dibahas. Nanti Pertamina bisa melakukan swap minyak di Khazakstan ini atau mengambil sendiri kita punya 100.000 barel untuk kebutuhan sendiri," kata Hatta.
Menurut Hatta, usaha pemerintah RI di Khazakstan ini tidak sia-sia. Pasalnya, selain 'mengambil' minyak milik Khazakstan, RI mampu investasi di negara ini.
"Obat-obatan, pabrik ban sampai nanti makanan yakni mie instan," terangnya.
Negara yang dominan memakai transportasi mobil ini memang memberikan banyak kemudahan bagi negara yang ingin berinvestasi. Bayangkan saja, pajak yang 0% hingga masalah keleluasaan akses data perekonomian akan diberikan cuma-cuma.
Tak ayal negara seperti China gencar sekali berinvestasi di Khazakstan. "China itu sudah masuk investasi obat-obatan. Dan China lagi incar minyak juga," terang Hatta.
Negara yang sudah resmi mendapatkan investment grade ini memiliki banyak keunikan dari segi artistik gedungnya. Masjid-masjid yang tampak sangat megah hingga bangunan berbentuk Piramida sangat megah menghiasi kota pemerintahan di Astana.
Khazakstan memiliki dua kota besar, Astana sebagai pusat pemerintahan dan Almaty sebagai pusat bisnisnya.
Negara yang dipimpin Presiden Nursultan A Nazarbayev ini memiliki 4 musim. Yakni musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
0 comments:
Post a Comment